Iklan

KiKi
Senin, 16 Oktober 2023, Oktober 16, 2023 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2023-10-26T10:56:51Z
Artikelberita terkiniBerita UtamaPesantrenUTAMA

Tasyakuran Peresmian Pesantren Hayya 'Alash Sholla Hayya 'Allal falla ( HSHF ) Pelabuhan Ratu Sukobumi.

Advertisement
Sukobumi - Atas Berkat Rochmat Alloh Yang Maha Kuasa, Subhanallah, Alhamdulillah, Astaghfirulloh. Warga Shiddiqiyyah di seluruh penjuru Tanah Air,  hari ini minggu, 15 oktober 2023 , datang di Pelabuhan Ratu, Sukobumi dalam rangka  tasyakuran Peresmian Pesantren HSHF yang merupakan sejarah pertama masjid di resmikan oleh Sang Mursyid Shiddiqiyyah Kyai Muchtar-mukti Muctarulloh Almujtaba.

Joko Hermanto sebagai ketua DPP Orshid Jombang dalam kesempatan sambutannya menyampaikan pentingnya pengembangan aklak dan cinta tanah air, juga pentingnya keseimbangan aspek kemanusiaan dan aspek  ke Imanan serta menjelaskan bahwa Thoriqoh Shiddiqiyyah tidak dalam berpolitik akan tetapi fokus dengan kegiatan Shiddiqiyyah dan soal politik mengikuti perjalanan demokrasi yang berjalan saat ini di Indonesia, jelasnya, sesuai yang Sang Mursyid sampaikan kepada warganya bebas menentukan pilihannya

Kapuspen TNI Laksamana Julius Wijojono menjelaskan bahwa kehadirannya disini hampir sama dengan ketika menghadiri peresmian pondok Jati Diri Bangsa di Kediri, suasananya menyejuhkan dan soft (tenang/halus). Beliau berpesan bahwa kebiasaan ini semoga terus lestari dan terpancar hingga seluruh Indonesia Raya, jelasnya. 

Dilanjutkan dengan Mauidhotul Hasanah oleh Bapak Kyai Syech Muchtarulloh Al-Mujtaba. Beliau menjelaskan bahwa terdapat 5 tujuan/cita-cita Bangsa Indonesia. Dari 5 tujuan tersebut beliau menyampaikan bahwa Shiddiqiyyah ikut berperan dalam mewujudukkan 5 tujuan. Bangsa Indonesia. 
Beliau menyampaikan bahwa, saat usia Bangsa Indonesia 3 bulan terdapat banyak peristiwa besar yang menimpa Bangsa yang masih berusia 3 bulan itu. 
Antara lain, peristiwa 10 November di Surabaya yang berhasil merobek bendera Belanda menjadi Sang Merah Putih Bangsa Indonesia.  Kemudian peristiwa berdirinya TNI. 

Terakhir beliau menutup dengan berpesan bahwa warga Indonesia khususnya warga Shiddiqiyyah jangan sampai lupa dan jangan meninggalkan JASMERAH, dengan semangat berkobar segenap rakyat Surabaya berhasil merobek bendera warna biru dengan pengorbanan yang tidak sedikit peristiwa 10 November 1945 itu, untuk itu harus selalu dikenang dan jangan dilupakan, tuturnya.

Shofatul Ummah yang juga sebagai ketua Dhibra saat ditemui awak media dilokasi masjid perihal pesantren hayya 'alash sholaa hayya 'alaal falaah bisa terwujud dan terbangun megah seperti sekarang ini atas kerjasama dari seluruh warga Shiddiqiyyah tanpa menerima bantuan dari Pemerintah namun murni atas kesadaran seluruh warga Shiddiqiyyah untuk gotong royong menyumbangkan Donatur dan di Pesantren akan menerima murid btq dari kalangan mana saja tidak dari Islam saja demi terwujudnya persaudaraan cinta tanah Air Indonesia dan persatuan Indonesia, paparnya.

Semoga harapan kedepan dengan berdirinya pesantren HSHF akan mencetak / memunculkan generasi anak bangsa yang bepotensi dan berkwalitas cinta tanah air dan bangsa Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak mudah diadu domba dan dihasut oleh Negara Asing, Indonesia tetap jaya dan Lestari sekali Merdeka tetap Merdeka.

Darto