Advertisement
BhirawaNews, JAKARTA - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka Kongres XXIII Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). PGRI menyampaikan sederet aspirasi kepada pemerintah dalam kesempatan ini.
Kongres XXIII PGRI digelar di Hotel Sahid Jaya, Jakarta, Sabtu (2/3/2024). Hadir dalam acara ini, Presiden Jokowi, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan, Pj Gubernur Heru Budi Hartono, hingga Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Tema kali ini adalah "PGRI Menuju Indonesia Emas'. Ketua Umum PGRI, Unifah Rosyidi, menyampaikakan sambutannya dalam acara pembukaan Kongres. Dia berterima kasih kepada Jokowi atas pengangkatan 570 ribu guru honorer menjadi ASN/PPPK.
"Kami berharap, kami sangat berharap, persoalan-persoalan guru honoerer ini dapat diselesaikan secara komprehensif," kata Unifah, sebagaimana disiarkan kanal YouTube PGRI.
Dia meringkas aspirasi guru dari pelosok tanah air. Pertama, tujangan profesi guru agar terus dipertahankan. Kedua, proses sertifikasi guru dimintanya untuk dijamin agar tidak berbelit-belit dan sesuai amanat Undang-Undang Guru dan Dosen. Dari Lembaga Pengembangan Profesi Kependidikan (LPPK), mereka berharap ada pembukaan khusus guru.
"Berharap ada CPNS murni para guru sehingga anak-anak potensial khususnya anak-anak lulusan LPPK berprofesi sebagai guru," kata dia. Guru swasta yang lulus PPPK diharapkannya juga kembali mengajar di sekolah swasta.
"Sudah saatnya para guru tidak dililit berbagai persoalan administrasi dengan beragam aplikasi yang menghabiskan waktu," kata Unifah Rosyidi.
Selanjutnya, Presiden Jokowi maju ke mimbar untuk memberi sambutan. Di akhir sambutan, dia membuka acara ini.
"Dan dengan mengucap bismillahirahmanirahim, pada hari ini, Kongres ke-23 PGRI secara resmi saya buka," kata Jokowi.
Pembukaan ditandai dengan pembunyian lonceng warna emas. Jokowi lantas memberikan goresan warna warni pada kanvas lukisan. Dia menggores cat warna biru, merah, kuning, dan hijau. Kanvas ini akan diselesaikan oleh pelukis Sanardi Adam. Lukisan ini akan menjadi lambang transformasi PGRI menuju Indonesia emas. (Red)