Advertisement
BhirawaNews, Surabaya - Acara Pelantikan dan Dialog Kebangsaan Forum Alumni Badan Eksekutif Mahasiswa (FABEM) Jatim dengan tema Refleksi Nasionalisme Ditengah Kontestasi Politik 2024 acara dibuka oleh PJ Gubernur Jatim dalam hal ini wakili oleh Sekretaris Kesbangpol Pemprov Jatim Bapak Nurul Ansori, S.Pd., M.Kes, juga dihadiri oleh Kapolda Jawa Timur Bapak AKBP Darman. S.IK., M.Si sebagai Wadirbinmas Polda Jatim. Bustomi Menggugat selaku Direktur Instute For Strategy And Political Studies. Siti Fatimah. SH Ketua Umum Indonesia Bergerak (WIB).
Dalam sambutannya ketua pelaksana Bahrudin mengucapkan terima kasih kepada panitia yang sudah membantu acara pelantikan dan dialog kebangsaan sampai sekarang.
Selaku Ketua FABEM JATIM terpilih Romndoni. S.Pd menyampaikan pentingnya kerja kolektif kolegial dan simbiosis mutualisme dengan stakeholder yang ada di Pemprov Jatim. Terutama dalam menghadapi pesta demokrasi 2024.
Struktur dan peserta yang hadir dalam pelantikan dan dialog kebangsaan dari berbagai penjuru Kota dan Kabupaten yang ada di Jawa Timur dan merupakan mantan ketua BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa) dan mantan ketua DPM (Dewan Perwakilan Mahasiswa) pada masanya dan merupakan orang-orang pilihan dikampusnya.
Pergerakan mahasiswa di Indonesia umumnya identik dengan 1998 padahal kita sebagai Gen-Z punya tanggung jawab moral untuk ikut andil dalam menentukan dan merawat Bangsa.
Harapan kami selaku Ketua FABEM JATIM semoga para teman-teman FABEM jadilah pelopor dan pelaku sejarah serta bisa mengisi jabatan-jabatan strategis khususnya di Jatim baik sebagai Eksekutif, Legislatif, Yudikatif dan BUMD kedepannya.
Juga dihadiri oleh Ketua FABEM Pusat Zainuddin Arsyad. S.IP berpesan untuk menjadikan wadah FABEM Jawa Timur agar dapat bersinergi dengan semua elemen stakeholder di Jawa Timur untuk bersama-sama berkontribusi demi kepentingan bangsa dan negara.
Gerakan mahasiswa dan pemuda harus diberikan ruang besar didalam Sendi-sendi kehidupan masyarakat karena sejarahnya dalam berkontribusi ada sejak berdirinya budi Utomo 1908 yang diprakarsai pelajar usia belasan tahun, sumpah pemuda 1928 dan revolusi 1945 dalam peristiwa Rengasdengklok.
Kekuatan Alumni BEM ini harus diarahkan ke hal positif, pemerintah wajib menyambut itu agar tidak kontradiktif. (Red)