Advertisement
Bhirawanews.com // Pasuruan - Para pengguna jalan keluhkan aktivitas pengurukan proyek bangunan yang yang terletak di wilayah Sukorejo, tepatnya di Jl.Raya Sukorejo - Malang, Jerukuwik, Ngadimulyo, Kec.Sukorejo, Pasuruan, pada Senin 10/02/2025.
Pasalnya, bekas urukan tanah proyek bangunan itu berceceran di sepanjang jalan raya hingga mencapai kurang lebih 300 Meter, sehingga sangat membahayakan para pengguna jalan yang melintas di sepanjang jalan tersebut.
Salah satu pengendara yang mengaku bernama Somat saat ditemui dan ditanya oleh Media ini, mengatakan bahwa dirinya sangat menyayangkan pekerjaan proyek urukan bangunan itu yang terkesan membahayakan para pengguna jalan.
"Kerjanya ngawur itu mas, sudah tau urukan itu berceceran kok dibiarkan dan diam aja, apa memang disengaja atau gimana ya?, apalagi kalau musim hujan, jelas jalan licin dan sangat membahayakan pengendara," keluhnya saat ditemui di warkop sekitar lokasi.
Salah satu pekerja dilokasi saat di konfirmasi oleh Media ini justru terkesan menghindar dan tidak mau menunjukkan keberadaan penanggung jawab proyek bangunan itu
"Mboh gak eroh, iku urusane juragane, langsung temonono ae wonge, (Tidak tau, itu urusannya bosnya, langsung temui aja orangnya," ujarnya sambil berpaling muka dan melambaikan tangannya.
Ketika Wartawan Media ini melakukan koordinasi dan konfirmasi ke Polsek Sukorejo, salah satu Polisi juga merasakan dampak dari urukan tanah itu ketika musim hujan dan mengarahkan agar langsung (Koordinasi dan Konfirmasi) ke Kapolsek Sukorejo.
"Walah podo ae mas, kalo hujan deras air mengalir depan (Mako Polsek), mending sampean langsung ae nang Kapolsek, (Sama aja mas, apalagi kalau banjir, airnya masuk ke sini (Mako Polsek), lebih baik anda langsung aja ke Kapolsek," ungkapnya.
Namun sangat disayangkan, ketika Wartawan Media ini melakukan koordinasi dan konfirmasi terhadap Kapolsek Sukorejo AKP Marti melalui chat WA (WhatsApp) terkesan bungkam tidak ada tanggapan meskipun Chat WA terbaca, bahkan di telpon berkali-kali diduga tidak mau menanggapi meskipun berdering.
Hingga berita ini diterbitkan, diduga kegiatan pengurukan proyek bangunan itu lepas dari pengawasan dan pemantauan dari pihak terkait, sehingga diduga adanya pembiaran dalam hal membahayakan para pengguna jalan. (Jun)
