Iklan

Senin, 19 Mei 2025, Mei 19, 2025 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2025-05-19T04:38:54Z

IP Pamekasan Resmi Dibuka, Arief BhirawaNews Dampingi Ketum IPPAMA Temui KH Walid Maki

Advertisement





BhirawaNews.com||Pamekasan,Gerakan pemuda intelektual kembali menunjukkan geliatnya. Ketua Umum DPP IPPAMA bersama jajaran pengurus DPD dan DPP, didampingi jurnalis senior Media BhirawaNews, Arief, melakukan kunjungan silaturrahmi ke Pondok Pesantren At-Tauhid Pamekasan, Madura, Minggu (18/5/2025).


Mereka diterima langsung oleh pengasuh pondok, KH Walid Maki—tokoh karismatik yang selama ini dikenal vokal dalam isu-isu kebangsaan dan moderasi Islam. Pertemuan ini menjadi momentum penting karena berbarengan dengan peluncuran resmi Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Ikatan Pelajar (IP) Pamekasan.




Dalam sambutannya, Ketum IPPAMA menegaskan bahwa kehadiran IP di Pamekasan bukan sekadar ekspansi organisasi, melainkan bagian dari agenda besar mencetak kader intelektual berbasis pesantren yang siap bersaing secara nasional. “Pamekasan adalah jantung pesantren Madura. Ini bukan hanya simbolik, tapi langkah strategis,” tegasnya.


Jurnalis aktif Media BhirawaNews, Arief, yang turut hadir, menyebut langkah ini sebagai sinyal kebangkitan kaum muda pesantren yang mulai sadar akan pentingnya narasi, jaringan, dan pengaruh di tingkat kebijakan. “Silaturrahmi ini bukan basa-basi. Ini konsolidasi kekuatan. Ada visi besar yang sedang dijalankan,” ujarnya tegas.


KH Walid Maki menyambut positif pembentukan IP Pamekasan. Ia berpesan agar organisasi ini tetap dalam koridor keilmuan dan akhlakul karimah. “Kita butuh generasi yang tajam pikirannya, tapi lembut akhlaknya. IP harus menjadi rumah bagi yang berpikir kritis dan tetap tawadhu,” ucapnya.


Dengan pertemuan ini, IPPAMA memperkuat jejaring kelembagaan hingga ke akar rumput pesantren, menjadikan Pamekasan sebagai salah satu poros gerakan pemuda intelektual di Madura.


Dikawal langsung oleh figur jurnalis tajam seperti Arief, gerakan ini bukan hanya simbolik, melainkan menandai dimulainya fase baru, aktivisme pelajar pesantren yang lebih politis, terstruktur, dan berdampak.(arif/red)