Advertisement
BhirawaNews.com||Sampang,Kamis pagi, 12 Juni 2025, suasana di Dusun Bates, Desa Daleman, Kecamatan Kedungdung terasa berbeda. Warga berkumpul, saling sapa, dan bersiap menyaksikan momen yang telah lama ditunggu: pernikahan Dimas Adi Pratama dan Fina Wulandari.
Akad nikah digelar di rumah mempelai perempuan. Dengan suara mantap, Dimas mengucapkan ijab kabul di hadapan penghulu dan para saksi. Suara "sah" dari para saksi disambut senyum lebar dan doa yang mengalir dari keluarga dan tamu yang hadir. Hari itu, dua nama resmi disatukan dalam satu ikatan suci.
Fina, putri dari almarhum Syafiudin dan Ibu Basofi, tampak anggun dalam balutan busana pengantin. Dimas, putra dari Junaidi dan Wasilah, tampil rapi dan tenang. Mereka berdua melangkah ke jenjang baru dalam hidup, dengan restu dan dukungan banyak orang di sekelilingnya.
Setelah akad, resepsi digelar di Jl. Pasar Kacodur. Warga datang dari berbagai arah, silih berganti menyampaikan selamat. Tidak ada jam undangan khusus — siapa pun boleh datang, kapan saja. Dan benar, dari siang hingga malam, tamu terus berdatangan.
Hidangan khas desa disajikan dengan ramah. Tenda dipenuhi canda tawa. Anak-anak bermain di sekitar panggung, sementara orang tua saling berbagi cerita. Suasananya penuh keakraban — seperti reuni besar yang dibalut pernikahan.
Para pemuda dan tetangga kompak membantu jalannya acara. Semua berjalan rapi, tanpa banyak komando. Ini bukan sekadar pesta pernikahan, tapi juga bukti kebersamaan warga desa.
Dengan diterbitkannya buku nikah hari itu, Dimas dan Fina kini resmi menjadi pasangan suami istri. Lebih dari dokumen, hari itu menandai dimulainya perjalanan hidup baru yang mereka pilih bersama.
Desa Daleman akan mengenang tanggal 12 Juni 2025 sebagai hari yang membawa kebahagiaan. Tidak hanya bagi dua keluarga, tapi bagi seluruh warga yang ikut menyaksikan dan merasakan harinya.(red)