Iklan

Sabtu, 30 Agustus 2025, Agustus 30, 2025 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2025-08-30T07:07:43Z

Musda Golkar Kabupaten Gresik : Etika Politik Daerah Tercoreng, Demokrasi Dipasung

Advertisement


BhirawaNews.com||Gresik, - Musyawarah Daerah (Musda) Partai Golkar Gresik kini diselimuti sorotan tajam setelah percakapan Ketua DPD Golkar Gresik, Nurhamim, diperoleh Redaksi, Dalam percakapan tersebut, Nurhamim secara gamblang menegaskan, 


"Nama nya juga dunia politik mas, yg penting skema dan tujuan akhir nya tetap utk kepentingan organisasi (kepentingan organisasi hrs di letak kan di atas kepentingan pribadi dan kelompok) mas 🙏"


Namun yang mengejutkan, ketika disinggung soal pernyataan kontroversial anggota partai yang dinilai mencederai nama Golkar, Nurhamim justru menambahkan:


"Minta tlg yg gini2 jgn di up dulu mas, mungkin kesepahaman nya masih kurang lengkap sehingga muncul statemen kyak gtu 🙏🙏"


Dua pernyataan itu kini menjadi sorotan publik. Alih-alih menegakkan etika politik dengan klarifikasi terbuka, Ketua DPD Golkar Gresik justru mendorong agar masalah internal partai tidak diungkap ke masyarakat luas. Hal ini dipandang sebagai bentuk pembungkaman media sekaligus pengabaian prinsip transparansi.


Rusaknya etika politik di tingkat daerah tergambar jelas. Ketika partai seharusnya menjadi teladan demokrasi, yang muncul justru pola politik tertutup, penuh intrik, dan berusaha menekan ruang kontrol publik. Demokrasi internal partai yang mestinya menjunjung keterbukaan dan akuntabilitas berubah menjadi arena manipulasi elit.


Lebih dari sekadar dinamika biasa, sikap Nurhamim ini membuka wajah asli politik daerah: menutup-nutupi persoalan internal, membungkam media, dan mengesampingkan nilai demokrasi. Bila praktik semacam ini dibiarkan, Musda Golkar Gresik bukan hanya gagal mencerminkan pesta demokrasi partai, tetapi juga mencoreng wajah demokrasi lokal secara keseluruhan.


Kasus ini menegaskan adanya krisis etika politik di tubuh partai besar di tingkat daerah. Transparansi dan demokrasi yang menjadi landasan politik sehat justru dipasung demi kepentingan sempit, meninggalkan luka besar bagi kepercayaan publik terhadap partai politik. (Red)