Iklan

Minggu, 27 April 2025, April 27, 2025 WIB | Dibaca: 0 kali
Last Updated 2025-04-27T05:32:13Z

Warga banyu Urip ,.antusias menyaksikan pagelaran wayang dalam Rangkah bersih desa

Advertisement




BhirawaNews.com||Surabaya-Dalam rangka sedekah bumi sekaligus haul mbah kramat dewo yang babat alas dilaksanakan setiap tahun di wilayah banyu urip wetan RW 06, kelurahan banyu urip, kecamatan sawahan, kota surabaya, sabtu (26/4/2025) pukul


Kegiatan tersebut, di hadiri  Lurah Banyu Urip (Dedy), LPMK Kelurahan Banyu Urip, Babinsa Sawahan, Bhabinkamtibmas Polsek Sawahan, Ketua RW 06 Beserta jajaran RT 01 sampai RT 09,tak lupa di hadiri Aba Rosyid, sebagai ketua  Yayasan Wong Bodho,berserta seluruh anggotanya, Acara ini di hibur Bambang Handoyo, sebagai dalang  wayang kulit dan campur sari, serta terapi pijet gratis.



Herri selaku panitia penyelenggara  dan juga penggiat budaya, kegiatan sedekah bumi Mbah Kramat Dewo, yaitu salah satunya untuk mempererat tali silaturahmi antar sesama warga di wilayah RW 6 dan untuk uri-uri budaya atau mengingat jasa-jasa para leluhur yang telah mendirikan atau babat alas di wilayah Banyu Urip wetan


Rosyid, ketua yayasan wong bodoh, saat di temui awak media telah mengatakan kepada awak media   telah mengucapkan, Alhamdulillah… semangat terima kasih kepada seluruh masyarakat antusias yang mendukung kegiatan untuk melestarikan budaya.


“Dengan adanya sedekah bumi ini saya berharap bentuk menjunjung tinggi nilai luhur budaya kita sehingga menjadi orang terhormat. Semoga menjadi tradisi bisa di kenang anak turun kita,” ucapnya Aba Rosyid.


Selaku ketua RW06 (Rois) menjelaskan acara sedekah bumi sekaligus haul mbah kramat dewo sebagai pemangku wilayah, tujuan kami mengenang jasa beliau yang mana di wilayah banyu urip wetan.


“Semoga ke inginannya beliau menjadi warga yang guyub rukun saklawase,” jelasnya Roiz


Aba Rosyid dan Rois telah menyampaikan harapannya, kepada seluruh masyarakat ,terutama warga Banyurip Wetan,  dengan adanya kegiatan sedekah bumi, sekaligus haul mbah kramat dewo ternyata masyarakat merasa saling mengenal satu dengan yang lain.” Pungkasnya.(arif)