Advertisement
BhirawaNews.com||Surabaya, Tidak usah banyak teori. Dunia ini kejam. Hidup sering menampar tanpa aba-aba. Kau jatuh, bangun, lalu dihantam lagi. Masalah datang seperti hujan deras: utang, tekanan hidup, rumah tangga ribut, mental rapuh, hati hampa. Kau bicara ke sana-sini, tapi tetap kosong. Dan di tengah semua itu… ada satu amalan ringan, yang disembunyikan oleh kesibukan zaman, Sholawat Jibril.
"Shollallahu ‘ala Muhammad." Cuma itu. Tapi jangan salah. Ini kalimat yang mengguncang langit. Ketika dibaca 1000 kali, bukan sekadar bacaan, ini jadi kode ilahi yang mengetuk pintu-pintu rezeki, menumbangkan kesialan, mengundang pertolongan dari tempat yang tak kau duga.
Bisa dibaca sambil naik motor. Sambil jalan kaki pagi. Sambil antre. Sambil nunggu hujan reda. Ucapkan lirih dalam hati, tak perlu suara keras. Ulangi terus. 10 kali, 50 kali, 200 kali — hingga genap 1000. Setiap hari. Rutin. Disiplin. Jangan jeda.
Habib Umar bin Hafidz berkata,
“Kalimat ini sederhana, tapi mendobrak penghalang antara hati manusia dan Rahmat Allah.”
Gus Baha mengingatkan,
“Yang hidupnya sering mampet, cek sholawatnya. Bisa jadi terlalu sedikit.”
Kau kerja keras. Tapi hasil tetap seret. Karena pintu langit belum terbuka. Sholawat Jibril adalah kuncinya. Baca dengan cinta. Dengan kerinduan. Bukan karena hafal, tapi karena butuh.
Tidak perlu mikir terlalu dalam. Sholawat adalah senjata untuk mengarungi hidup. Jangan tunggu tenang baru membaca, justru karena hidupmu kacau — maka bacalah. Allah tidak akan rela ahli sholawat dizalimi manusia di dunia. Percayalah. Allah akan turun tangan dengan cara yang tidak pernah kau bayangkan.
Ini jihad batin. Ini pembuktian cinta. Ini jalan cepat menuju pertolongan langit. Bukan omong kosong. Ratusan orang telah mencobanya — dan mereka tidak kembali dengan tangan kosong.
Jangan Tunda, Berangkat kerja? Langkahkan kaki. “Shollallahu ‘ala Muhammad…” Ulangi seperti detak jantung. Sampai hati ikut berdzikir. Sampai hidupmu tak lagi sama.
Kau tidak perlu tahu bagaimana cara Allah bekerja. Cukup lakukan. Dan biarkan keajaiban datang sendiri.
Baca. Tiru. Sebarkan. Revolusi batin ini sedang menyala. Kau mau jadi bagian atau hanya penonton? (Wahyu ABN sang Hamba Fakir).
(red)