Advertisement
BhirawaNews.com||Nganjuk, Pemerintah Desa Waung, Kecamatan Baron, Kabupaten Nganjuk, menorehkan langkah transformasional di bawah kepemimpinan Kepala Desa M. Doni Rudianto, sosok visioner yang mengedepankan prinsip tata kelola pemerintahan desa berbasis transparansi, partisipasi publik, dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Melalui pendekatan kepemimpinan kolaboratif, Doni Rudianto berhasil membangun sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan komunitas lokal dalam mewujudkan pembangunan desa yang produktif, mandiri, dan berdaya saing tinggi. Di bawah arahannya, Desa Waung bertransformasi menjadi desa modern yang menggabungkan nilai kearifan lokal dengan inovasi teknologi serta pariwisata kreatif.
Puncak dari inovasi tersebut tampak nyata melalui pembangunan Monumen CB Sang Maestro, sebuah karya monumental yang kini menjadi ikon wisata baru Kabupaten Nganjuk. Pembangunan monumen ini ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Plt. Bupati Nganjuk, Kang Marhaen, pada 28 Juni 2022 di Desa Waung, menandai dimulainya era baru destinasi wisata berbasis komunitas (community-based tourism).
Monumen CB Sang Maestro bukan sekadar simbol kebanggaan masyarakat, melainkan juga pusat pemberdayaan ekonomi kreatif desa. Di bawah kepemimpinan Doni Rudianto, para pemuda desa diberdayakan untuk mengolah limbah logam menjadi aksesori motor CB yang diminati pasar nasional bahkan internasional. Inovasi ini memperlihatkan sinergi antara kreativitas, ekonomi, dan pelestarian budaya otomotif, menjadikan Desa Waung sebagai pionir eco-creative village di Kabupaten Nganjuk.
Pemerintah Kabupaten Nganjuk melalui Kang Marhaen menyampaikan apresiasi terhadap langkah ini, menegaskan bahwa potensi wisata yang digerakkan dari bawah akan memperkuat sektor pariwisata berkelanjutan. “Bagaimana CB yang mendunia ini kita kemas untuk mempunyai nilai tourism dan konsep yang bagus, sehingga menjadi sektor ekonomi baru yang membuat Nganjuk berkembang,” ujarnya.
Doni Rudianto menegaskan bahwa pembangunan Desa Waung tidak hanya berfokus pada proyek fisik, tetapi juga pada pembangunan karakter dan kapasitas manusia. Pemerintah desa secara konsisten melaksanakan pelatihan digitalisasi administrasi, pengembangan UMKM, dan peningkatan literasi keuangan bagi pelaku usaha lokal. Seluruh kebijakan desa dikelola secara terbuka dan akuntabel, selaras dengan amanat Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Desa Waung kini menjadi representasi nyata dari desa berkelas dunia — yang memadukan kemajuan pemerintahan, kekuatan budaya, serta inovasi ekonomi kreatif.
Kepemimpinan M. Doni Rudianto tidak hanya menggerakkan roda pembangunan, tetapi juga menanamkan nilai kejujuran, etika, dan profesionalisme dalam setiap kebijakan. Melalui visi dan dedikasinya, Desa Waung berhasil menjelma menjadi ikon kebanggaan masyarakat Nganjuk, sekaligus simbol kemajuan desa Indonesia yang mengedepankan ilmu pengetahuan, integritas, dan kesejahteraan rakyat.
Red

